Pelajar NU jangan takut Bid’ah

NGEMPLAKPIMPINAN ANAK CABANG (PAC)


  • pelajar nu boyolali / pc ipnu ippnu boyolali

Ngemplak – Tidak dapat dipungkiri, saat ini Nahdlatul Ulama menjadi sasaran serangan kaum ekstrimis muslim di Indonesia. Komitmennya dalam menjaga NKRI membuat mereka gigit jari lantaran niat mengkhilafahkan negri ini terhalangi. Tak khayal, berbagai propangandapun dibuat demi melancarkan niat mereka.

Slogan Takhayul, Bid’ah, Khurafat mereka buat sebagai opini publik. Tujuannya agar muslim meninggalkan Amaliah NU dan berganti dengan Islam model Khilafah yang mereka serukan. Media sosial dan internet menjadi senjata utama mereka dalam berpropaganda. Banyak ahli IT yang mereka siapkan demi memperlancar propaganda mereka terhadap NU.

Belum lama ini, kasus pemukulan salah seorang ketua PAC IPNU di Jawa Tengah oleh oknum-oknum sebelah sempat menggetarkan semangat ke IPNU an. Rasa takut sempat menghampiri, tapi itu hanyalah angin sekejap. Kekuatan dan ghirroh berbangsa yang telah lebih dahulu tertancap menjadi benteng utama kekuatan mereka.

Walaupun ghirroh berbangsa tidak diragukan lagi, diskusi pergerakan kaum sebelah masih perlu dikaji. Seperti yang dilakukan PAC IPNU IPPNU Ngemplak yang mengadakan diskusi tentang ke NU an pada Ahad (07/01). Diskusi yang dikemas dalam majlis ta’lim tersebut membahas aliran-aliran Islam non NU yang masih hidup.

Bertempat di Ngargorejo rt 01/03 Ngargorejo Ngemplak Boyolali, kader IPNU IPPNU Ngemplak sangat antusias mendengarkan penjelasan Hindun Muhyidin. Dengan jelas, ia menjelaskan tentang gerakan ekstrimis muslim dalam menjatuhkan NU.

Ia juga berpesan agar kader IPNU IPPNU senantiasa menjunjung tinggi adab dan akhlak yang diajarkan ulama-ulama NU. Selain itu, warisan budaya Islam Nusantara yang telah diwariskan sesepuh NU harus dijaga dengan kuat agar tidak musnah. “IPNU IPPNU jangan takut dibilang Bid’ah sama Wahabi, kalian harus gigih menjaga tradisi dan Amaliah para wali yang dititipkan kepada kita” pungkas Hindun. (lek mur)

Posting Komentar

0 Komentar